Beranda | Artikel
Beberapa Tipe Komentator Terkait Postingan Vaksin 
Jumat, 3 Agustus 2018

Beberapa tipe komentar yang mampir ketika saya posting tentang vaskin:


1. Langsung mencak-mencak, mencela dan menyindir, tanpa baca sedikit pun dan tidak ada kaitan dengan apa yang saya posting, mulai dari tuduhan agen yahudi, jualan vaksin dll
Komentar tidak pakai adab dan kasar

Respon saya: Nah ini berpotensi langsung saya blokir atau unfriend (setelah melihat beberapa komentarnya)

Pernah ada yang saya unfriend, kemudian dia inbox saya dan berkata: kenapa unfriend? Harusnya seperti Nabi yang sabar dakwah kepada kaumnya (begitu katanya)

Ada juga yang komentar tidak nyambung dengan postingnya dan bertanya kepada saya: “anda ini memangnya siapa? Sudah ahli vaksin? Lebih ahli dari para ulama”
respon saya: sebenarnya saya ingin membalas dgn berkata, ‘lha anda sendiri siapa? Tiba-tiba komentar gak jelas, saya masih mending dokter dan sedang sekolah spesialis yang belajar materi vaksin, sedangkan anda?” tapi itu hanya dalam hati dan saya usahakan tidak membalas

2. Langsung copas-copas beberapa hoax terkait vaksin, misalnya video ceramah yang isinya vaksin program depopulasi, hanya untuk umat islam, orang kristen tidak, vaksin konspirasi yahudi dll (padahal tidak ada kaitannya dengan postingan)
dan tidak jarang disertai kalimat menyindir, kalimat yang kasar dan tidak enak dibaca, dan mengindikasikan ini bukan ingin diskusi

Respon saya: terkadang kita layani dan jelaskan, ada yang terima ada juga yang tidak
Terkadang ia tidak terima, karena mungkin “standar kebenaran berbeda” kami jelaskan pakai jurnal ilmiah sedangkan ia pakai screenshoot dan sumber berita
Tidak akan bertemu diskusinya, kalau sudah seperti ini biasanya saya katakan: “Silahkan yakin sendiri2 saja”

Misalnya ada yang bilang: “di gaza saja gak perlu vaksin mereka sehat”, lalu saya bawakan jurnal ilmiah dan program vaksin di gaza, eh dia tidak terima dan mengatakan: ” saya baru yakin kalau dokter turun langsung di gaza dan melihat”

3. Yang mau diskusi dengan baik dan gunakan bahasa yang baik, nah ini saya layani untuk diskusi dgn baik. Semoga diskusi kita berkah dan benar-benar ingin mencari kebenaran dan saling menasehati dalam kebenaran

4. Ada yang bertanya-tanya terus, padahal jawabannya tulisan ada di artikel, atau sudah saya jelaskan di komentar  yang lain (berulang-ulang) pada postingan yang sama (tinggal baca sedikit, ketemu deh jawabannya), terkadang berulang kali dia (oknum ini) berkata:
“Kok gak dijawab sih?”
“Jelaskan ke umat dunk!”

Respon saya: saya jawab jika bisa, jika tidak ada waktu saya tidak jawab

5. Ada juga yang tidak terima saya posting tentang vaksinasi dan mengatakan:
“Jangan memaksakan orang vaksin!
Respon saya: Saya tidak pernah memaksa, dalam agama saja tidak boleh memaksa, apalagi masalah keyakinan urusan dunia, bahkan saya tidak pernah memaksa untuk membaca postinganya saya. Saya hanya memberikan edukasi dan menyebarkan fakta.

Tugas kami hanya menyampaikan, sebagaimana prinsip dakwah, diterima alhamdulillah, kalau ditolak kita masih saudara se-Islam (semoga dihindarkan saling berpecah belah dan bermusuhan karena vaksin)

Untuk menghindari dan menutup jalan bermusuhan sesama umat Islam hanya karena vaksin, yang saya lakukan:
1. Mendokan kebaikan kepada para komentator (barakallahu fihim)
2. Menyudahi diskusi, jika memang sudah tidak bisa bertemu, krna beda standar ilmiahnya, silahkan yakin sendiri-sendiri aja dan silahkan buka postingan/lapak sendiri aja, maaf tidak “rusuh” di postingan orang lain
3. Perlu paham kaidah sosmed yaitu:

# Sosial Media Itu “Adil” dan “Fair”
.
Alhamdulillah, sosial media ini dirancang agar bisa “adil” dan “Fair”. Jadi begini, siapa saja bebas mau posting dan tulis apa saja dan tentang apa saja. Siapa saja juga bebas komentar di postingan orang tersebut, dia bisa komentar apa saja, mulai dari sekedar menyapa, memberikan pendapat dia tentang postingan, sampai dengan mencela atau mencak-mencak gak jelas.
.
Nah, “Fair” banget, kalau yang mem-posting bisa menghapus komentar apa saja dan memblokir siapa saja. Menghapus komentar yang menurut dia ” yaitu yang punya lapak” komentar itu tidak menyenangkan atau menganggu dia, atau bahkan memblokir orang tersebut karena sudah menganggu.
.
Tidak perlu sakit hati kalau komentar dihapus atau bahkan diblokir. Itu terserah dia yang punya postingan atau “lapak”.
.
Sehingga tidak perlu terlalu “mengurusi dan heboh” dengan postingan orang lain, jangan terlalu peduli atau sakit hati, biarkan saja, dia akan bertanggung jawab dengan postingannya
.
Sosmed itu ibarat makan prasmanan, kalau ada makanan enak ya ambil, kalau gak enak ya tinggalkan. Jadi santai aja.  Hidup itu mudah dan sederhana, tetapi terkadang jadi rumit dan njlimet jika terlalu mengurusi urusan orang lain.
.
Kadang ada yang komentar:
“Kamu jangan ngurusin urusan politik dan negara, bukan urusan-mu”
jawabnya: Lho kamu sendiri, jangan ngurusin postingan orang lain dunk
.
Demikianlah, sosmed sebenarnya diciptakan untuk “having fun” bersenang-senang dan menjalin persahabatan dan persaudaraan.
.
Baca selengkapnya ا:

https://muslimafiyah.com/sosial-media-itu-adil-dan-fair.html

Penyusun: Raehanul Bahraen

_____________

Jika ingin melihat contoh postingan edukasi tentang vaksin  beberapa postingan saya dan para komentator (semoga Allah memberikan kebaikan yang banyak pada mereka), silahkan klik link berikut:
1. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10209802021846869&id=1821705253

2. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10209810437777262&id=1821705253

3. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10207677070084403&id=1821705253

4. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10207210035568832&id=1821705253

Demikian semoga bermanfaat
Barakallahu fikum

Salam
dr. Raehanul Bahraen


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/beberapa-tipe-komentator-terkait-postingan-vaksin.html